Hmm..
gender itu tidak islami,bu.. bertentangan dgn syariat, coz itu produk barat yg
dipakai utk menghancurkan islam.. pejuang feminist n’ aktivis gender itu syirik
n kafir krn mengadopsi sesuatu yg bukan dr Al Quran’..
Inilah kata-kata yg
sering melintas ditelinga kami. Terlebih lagi tulisan yg beredar. Pembelejetan
akan gender n’ feminits gak pernah surut.
Akhirnya, klo mereka mengatakan gender menghipnotis muslimah, mungkin
kami berani berkata mereka yg menentang gender ini, telah menjustifikasi ttng
gender n trdogma karna tdk spenuhnya mmahami gender dan feminist itu sendiri.
Kami
pendukung pemahaman gender, sering kali di cap melenceng dr ajaran islam. Krn
dianggap gender ini sma sekali tdk ada di dlm islam
Jd benarkah
gender bertentangan dgn nilai2 islam..? sebenarnya bagaimana islam memandang
gender ?
Sebelum
kita mengambil kesimpulan, mari sama2 kita lihat faktanya..
Pd dasarnya, perjuangan
kaum feminits adalah orang2 yg berjuangan utk kesetaraan gender pada tempat2 yg
msh bnyak terjdi diskriminasi gender. Gender itu sendiri adl perbedaan antara
lki2 n prmpuan yang dilihat dri segi sosialnya, bukan keseluruhan termasuk
kodrat (jenis kelamin/biologis / seksualitas). Jdi pemahaman gender ini tidak
menafikan adax masalah ‘kewajiban’ di ranah domestik
bgi seorang muslimah yg tlah berkeluarga (mengandung, melahirkan &
menyusui). Kelirulah pemahan yg branggapan bahwa gender itu bertentangan dengan
nilai2 islam. Meskipun wacana gender sendiri munculnya dr barat, tp jauh sblum
barat mewacanakan ttg isu gender n’ pembebasan kaum perempuan, islam telah
memiliki nilai2 kesetaraan gender tsb yg kadang msih disalah artikan. Jika dikatakan
islam adalah agama yg kompleks, tntu sja kmi sangat..sangat..dan sangat
sepakat. Krn kekomplekan islam inilah, wacana gender juga ada di dalamnya.
Sebab ini bukan produk kesyirikan atau
kekafiran. Bila dilihat, perjuangan Rasullullah mengangkat derajat perempuan
adl slah satu contoh bahwa Rasulullah sepakat dengan adanya kesetaraan.
Kemudian pada kisah umar : Diriwayatkan bahwa seorang
laki-laki mendatangi Umar ibn al-Khattab r.a, hendak mengadukan akhlak
isterinya. Sesampainya di sana, dia berdiri menunggu di depan pintu. Tiba-tiba
dia mendengar isteri Umar sedang ngomel-ngomel memarahi beliau. Umar pun hanya
terdiam, tidak membalas omelan isterinya. Lelaki itu pun pulang dan berkata
pada dirinya: "Jika saja seorang Amirul Mukminin seperti ini, lalu
bagaimana dengan diriku?" Tidak lama berselang, Umar keluar dan melihat
lelaki itu sedang meninggalkan rumahnya, lalu memanggilnya: "Apa
keperluanmu?!" Dia menjawab: "Wahai Amirul Mukminin, saya datang
bermaksud untuk mengadukan akhlak isteriku yang suka memarahiku kepadamu. Lalu
aku mendengar isterimu
tengah memarahimu. Maka aku berkata pada diriku sendiri: "Jika Amirul
Mukminin saja sabar menghadapi omelan isterinya, lalu kenapa saya harus
mengeluh?" Maka Umar berkata: "Wahai saudaraku, sesungguhnya saya
bersabar, karena memang isteriku mempunyai hak atasku. Dialah yang telah
memasak makanan buatku, mencuci pakaianku dan menyusui anakku, padahal
kesemuanya itu tidak diwajibkan atasnya. Di samping itu, dia telah
mendamaikan hatiku untuk tidak terjerumus kedalam perbuatan yang diharamkan.
Oleh karena itu, aku bersabar atas segala pengorbanannya". "Wahai
Amirul Mukminin, isteriku pun demikian", kata lelaki tadi. Maka Umar pun
menasehatinya: "Bersabarlah wahai saudaraku, karena omelan istrimu itu
hanyalah sebentar". Inilah keteladanan seorang Amirul mukminin yg
dicontohkn kpd kita. Maka, sekali lg kelirulah ktika brpendapat bahwa didalam
islam mewajibkan perempuan hanya dirumah / diranah domestik.
Melihat
sekelumit fakta diatas, Kembali kami sepakat ketika dikatakan didalam
hukum-hukum Allah tidak terdapat kedzoliman. Ttapi, kmi tidak sepakat bila
dikatakan konsep gender tidak relevan dengan islam.
Bila kita mempelajari
sesuatu lebih dlm dan tidak setengah-setengah, tentunya kita tidak akan
mudah menjustifikasi dan menjeneralisasi sesuatu. Termasuk masalah gender n’
feminisme ini.justru akan menjadi khasanah tersendiri untuk kemajuan peradaban
dimana
kaum perempuan berani
untuk memperjuangkan apa yang seharusnya mereka proleh namun tetap tdk
menyalahi kodratnya sebagai kaum perempuan.
semoga ini menjadi
inspirasi bagi muslimah2 yang bersepakat untuk memperjuangkan hak-haknya.
ataupun bagi mrk yg tdk brsepakat agar tidak salah kaprah dlam memaknai
perjuangan kaum feminis. Coz, sadar or gak, kita n semua muslimah yang ada hari
ini , utamanya di Indonesia sedang menikmati hasil2 perjuangan pejuang gender
n’ feminist. N’ karena saat ini kita masih berada dibawah cengkraman budaya
patriakhi yg dimapankan oleh kapitalisme, mka untuk menghancurkannya tentunya perjuangan
itu harus ada.
‘Perempuan diciptakn
bukan utk brjln ddpn, krn prmpuan bkan pmimpin lki2..bukan utk brjlan
dblkng..krn prmpuan tdk utk mngikuti lki2..tp prempuan diciptakan untuk brjln
briringan brsma lki2,,utk sling melengkapi apa yg kurang’
Be
Equals with Islam….
KIPAS (Kajian Islam Perempuan Ahlu Sunnah )
Berdiskusi
tuk mengupas masalah untuk solusi moderat
Jum’at
18 Nov 2011, Sema FAI 11.30 – 12.45)
‘
untuk mereka yg ingin belajar maju n’ progresif’
0 komentar:
Posting Komentar