Pada mulanya bunga tulip tumbuh liar di kawasan Asia Tengah dan Asia Barat. Kerajaan Ottoman
Turki terpikat pada keindahan dan kesempurnaan bunga tulip dan mulai
membudidayakan bunga tulip sejak tahun 1000. Motif-motif bunga tulip
sudah sejak lama banyak dipakai dalam seni ornamen Persia dan Turki.
Nama yang diberikan orang Eropa untuk tulip berasal dari bahasa Persia
untuk sorban (bahasa Persia: دلبنت, dulband) karena bunga tulip ketika belum mekar sepenuhnya bentuknya terlihat seperti sorban.
Jenis-jenis tulip yang sudah dikenal sejak zaman dulu mempunyai motif
garis-garis, "coretan kuas," atau "jilatan api" atau mempunyai warna
lain pada bagian-bagian tertentu daun bunga, sedangkan jenis-jenis yang
lebih baru mempunyai pola aneka warna pada daun bunga. Sentuhan warna
lain pada warna dasar bunga tulip disebabkan perubahan pigmen di bagian atas dan bagian bawah bunga.
Infeksi virus
mosaik yang dibawa serangga sejenis kutu menyebabkan terjadinya jenis
tulip langka dengan motif indah seperti coretan kuas yang diburu orang
Belanda sewaktu demam bunga Tulip mania.
Virus mosaik menyebabkan tanaman tulip menderita dan mati
perlahan-lahan, walaupun bunga yang dihasilkan menjadi sangat indah.
Sekarang ini, virus mosaik dapat dikatakan sudah hampir musnah dari
ladang-ladang bunga tulip.
Di Kerajaan Ottoman dan Belanda, tingginya permintaan atas tulip yang
tidak diimbangi pasokan yang cukup menimbulkan fenomena yang disebut
Tulip mania. Permainan harga tulip oleh para spekulan juga menjadi salah
satu sebab kemunduran ekonomi Kesultanan Ottoman.
Belanda setiap tahunnya mengirimkan bunga tulip untuk ditanam di kota Ottawa sebagai ucapan terima kasih kepada Kanada yang membebaskan Belanda dari Nazi Jerman dan sewaktu zaman pendudukan bermurah hati menyediakan tempat bermukim Ratu Juliana yang pada waktu itu masih puteri mahkota.
0 komentar:
Posting Komentar